Sabtu, 15 Oktober 2011

MASYARAKAT (TANPA) SEKOLAH: Sebuah Buku Teranyar yang Akan Segera Terbit




Kita semua pasti tidak asing dengan institusi ini. Instuitusi yang mencetak banyak ilmuwan, banyak profesional, dan banyak ‘orang penting’ yang bermanfaat bagi umat. Institusi yang menjadi harapan setiap orang tua dapat mengubah anak-anaknya menjadi berguna di masa yang akan datang. Begitu pun dengan kita semua yang menjadi alumnus institusi ini.  Ya, jawabannya adalah sekolah. Begitu pentingnya sekolah hingga banyak orang yang rela membayar berjuta-juta, bahkan berpuluhan juta sampai ratusan juta untuk masuk ke sekolah yang memiliki kualitas yang baik (baca: favorit).

Tak terkecuali di wilayah Tangerang. Kota yang terkenal dengan kota Industri ini juga memiliki pandangan yang sama tentang betapa pentingnya sekolah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sekolah secara kualitatif. Akan tetapi, ada yang berbeda dengan Tangerang di wilayah barat ini. Ada realitas lain tentang sekolah dan pendidikan di mata para warganya, juga  keterkaitannya untuk membentuk anak yang mencintai belajar. Bukan hanya ‘mencintai’ sekolah.

Ady Saputra Wansa menuliskan realita itu dengan sangat apik. Dalam bahasa yang ringan, tapi sarat makna. Buku ini memuat realita pendidikan di pojok Tangerang. Tangerang yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di pabrik dan karena kesibukan orang tua inilah pendidikan di sekolah menjadi tumpuan dan harapan keluarga di sana untuk ‘mengubah’ anak-anak mereka menjadi cerdas. Namun, di sisi lain ketika ada anak kelas 6 SD tak mampu membaca, bahkan kelas 9 SMP masih mengeja, lalu bagaimana peran sekolah? Buku ini memberi kita pandangan baru. Paradigma baru tentang pendidikan.

Buku ini juga memuat tentang asal muasal sekolah. Pada bagian ini kita akan bersama-bersama belajar hakekat sekolah dari para pencetus sekolah. Apa sekolah yang kini kita jalankan, kita ikuti, dan kita berikan kepada anak-anak kita adalah sekolah yang memang sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri atau justru kita mengikuti sekolah yang mematikan peran keluarga, masyarakat, bahkan mematikan kreativitas anak untuk belajar di mana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun.

Pada bagian akhir buku terbitan Parapluie Publishing ini kita diajak untuk melihat keterkaitan antara institusi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Kita diajak untuk memaknai mana dari ketiga elemen itu yang mendominasi dalam proses pendidikan dasar seseorang dan peran serta tugas masing-masing untuk menginternalisasi nilai-nilai kehidupan bagi pembentukan karakter anak dan kemampuan dasar anak. Haruskah tetap selalu sekolah yang diandalkan? Atau sesungguhnya, ada institusi lain yang bisa diandalkan?

Buku ini direkomendasikan dibaca dan dimiliki oleh mereka yang menginsafi bahwa kemajuan bangsa ini diawali dari pendidikan, baik bagi kamu yang masih sekolah, kuliah, atau sudah bekerja. Buku ini juga amat bagus menambah khasanah keilmuan kita. Atau bagi para orang tua yang ingin memberikan perbaikan bagi kehidupan putra-putrinya di masa yang akan datang, buku ini layak dijadikan koleksi.


Syifa Fauziah,S.Si

1 komentar:

blog taufik mengatakan...

Salam. Bgaimana cara pemesanan buku ini? Mhn info di no. 0815 21515513

Posting Komentar

Parapluie Publishing. Diberdayakan oleh Blogger.